21 Oktober 2008


Bezzz preeenn poreper..!
He-he.. ^_^
(Sekali-sekali.. diplesetkan.. ga pa-pa khaaannn...!)

Sahabat Adalah........

Oke, sekarang kita akan membahas makna dan arti dari seorang sahabat,
Apakah kamu tau makna dari sahabat? Syukur-syukur kalian mempunyai sahabat yang ada disamping kalian untuk saat ini. Sedangkan aku? Sahabatku ada.. Dia ada dalam hatiku. Dulu kami satu sekolah. Kini dia sedang berada disuatu tempat yang jauh. Kami memang satu atap, yaitu langit, satu lantai yaitu bumi, dan kami satu saudara. Dialah yang telah mendorong semangatku untuk belajar. Dan itu tanpa disengaja, lho...
Habisnya, dia itu anak yang super pintar. Dan aku bertekad untuk mengalahkannya dalam bidang pelajaran. Memang, hasilnya sangatlah tidak seberapa, tapi khasiatnya? Subhanallah, Alhamdulillah luar biasa! Aku jadi mood dan rajin untuk belajar. Nilaiku pun lumayan naik. Yah.. Itu hanya salah satu manfaatnya. Masih banyak lagi manfaat bersahabat dengan tulus hati.

Sahabat adalah seseorang yang mau menemanimu,
Baik dalam suka juga duka
Sahabat adalah seseorang yang ada dihatimu walaupun dia jauh,
Sahabat adalah seseorang yang mau mendengarkan curahan hatimu
Dikala kau membutuhkannya,
Sahabat adalah seseorang yang mendobrak semangatmu dikala kau putus asa,
Sahabat adalah seseorang yang menyanyangimu setulus hatinya,
Sahabat adalah keluargamu, bagian dalam hidupmu,

Jangan pernah berpikir bahwa sahabat hanyalah yang akan menemanimu, seirama denganmu, sependapat denganmu, seperti dirimu, dan merupakan segalanya dari cerminan dirimu,
Karena sahabat bukanlah seseorang yang seperti itu,
Semua orang berbeda, semua orang mempunyai karakter masing-masing sekalipun mereka "KEMBAR",

Karena semua orang ditakdirkan berbeda....
Jadikan ia cerminan hidupmu untuk maju kedepan, dan jadikan dirimu sebagai ceminan dirinya untuk ia maju dikemudian hari,

Kalau kita mempunyai banyak persamaan dalam diri kita, maka kita tidak dapat bersahabat. Karena kita tidak dapat saling melengkapi, saling berpendapat dan saling menasehati...

Sahabat kita ditakdirkan untuk lebih dari kita... Begitu juga kita ditakdirkan untuk lebih darinya...

Karena kita dan dia sama-sama mempunyai nilai 50/50 dalam diri kita..

So, sayangilah sahabatmu...! (fight!) ^_^

17 Oktober 2008

Juice Mix "Limejam"

Bahan:

  1. lemon cair 3 sendok makan
  2. Melon potong dadu kecil 10 gr
  3. Mangga potong dadu kecil 10 gr
  4. gula pasir 1 - 1 1/2 Sendok makan, larutkan dalam 50 ml air hangat
  5. Air es 100 ml
  6. batu es yang telah dihaluskan secukupnya (jangan terlalu banyak. Karena kalau kebanyakan malah sulit untuk di haluskan dan rasanya kurang enak)

Cara Membuat:

  • Campurkan semua bahan, lalu blender hingga halus (sampai batu es dan buah-buahannya tercampur rata,)

Siap di sajikan

**** untuk 1 gelas

16 Oktober 2008

Islam Bukan Sampul Doang!

Panjang amat judulnya? Tapi.. mau bagaimana lagi? Kan, kalau judulnya aja ga jelas, isinya juga kayak angin yang ga jelas! (Teori dari mana, tuh?)
Yupz! kali ini, judulnya adalah, "Islam Bukan Sampul Doang!"
Apanya, sih? Apa maksudnya? Yah.. sesuai tarif, kalau mau tau, ongkosnya Rp. 100-per karakternya! he-heee....

Ah...! Kembali ke topik utama kita.
Islam, bagi sebagian orang yang (maaf) imannya lemah hanyalah sebagai 'agama' yang 'harus' atau 'wajib' dimiliki. Atau hanya sebagai suatu keharusan saja. (Ingat! dalam tanda petik, yaaa...)
Kadang atau bahkan kerap kali kita menemui (atau bahkan kita sendiri) orang yang mengaku-ngaku beragama islam. Tapi nyatanya? Mereka nggak pernah sholat (setidaknya sejauh dari penilitanku saat ini,), menjalankan seluruh kewajibannya. Memang, sih.. tidak semua orang seperti ini, dan tidak semua orang bahkan tidak ada orang yang sempurna sebagai manusia. Aku paham betul itu (cheileee.. kata-katanya, nih, yeeaa.. Sstt.. tapi aku serius, lho!).

Tapi, setidaknya jangan jadikan islam sebagai embel-embel hidupmu. Jangan jadikan islam sebagai agama yang kalau kamu tidak mempunyainya jadi sangat gengsiiiiii dooonnngg...!!
Tidak! Agama manapun itu, hal yang seperti itu, sepertinya hanya akan membawa rasa gengsi saja. Malu kalau tidak beraga ini, malu tidak beragama itu, dan yaangg.. lainnya!

Ada istilah, "Islam KTP".
What? Apa itu islam KTP?
Itu, lhooo... misalnya aja kita udah punya KTP. Tau KTP, kan? (Kalau nggak tau, TERLALU!)
Nah, didalam KTP itu tertulis bahwa dia beraga islam. Yah, memang benar dia beragam islam, tapiii... duuucchhhh... kelakuannya itu, lho! kayak bukan orang islam aja!
Dugem, lah! Judi, lah! Nyuri, lah! Minum-minuman keras! Daannn masiiiiihhhhhh buuuannnyyaaakkk lagi!
Aduuhhh.. jangan sampe kita seperti itu, ya? kalau di KTP tertulis seperti itu, dihati dan dalam diri kita juga harus tertulis segalanya tentang islam. Mulai dari cara berpakaian. Bagi cowok mungkin lebih ringan. tapi.. kalau bagi yang perempuann.. BURUAN TUTUP AURATNYA!
Batas aurat kita adalah seluruh tubuh terkecuali wajah dan telapak tangan. Sebagai perempuan, aku ikut sedih dengan pemandangan dunia (ga usah jauh-jauh, disini juga banyak), para perempuan banyak memakai pakaian yang terkesan sexy girl. bagaimana tidak seksi? Dibilang tertutup juga tidak mungkin. dengan pakaian yang mini, super ketat, nge- pas di badan, de-el-el, bagaimana mau disebut seorang muslimah? Yah, walaupun kadang ada orang yang memakai jilbab hanya untuk menutup-nutupin rambutnya. Atau memakai jilbab dipadu dengan celana jins ketat, baju yang sepertinya udah kekecilan, ketat,dan jilbabnya ga nutupin dada, lagi! Mana rambutnya seperti buntut tikus keluar dari dalam jilbabnya, ditambah dengan poni berjilbab yang sedang in saat ini. Duh.. kesannya, berjilbab itu hanya sebagai penutup diri doank!
Jangan deh, ya... jangan..

oke, deh! Pokoknya, jangan anggap agama islam hanya sebagai sampul hidupmu doang! Bagaimana kalau kita udah death? Bagaimana cara kita menghadap-Nya? Bagaimana kita bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan sang penjaga kubur?
Oh, noooo..!

Pokoknya, jangan biarkan itu terjadi! Oke?!

Quarrel For Twins

BAB 1

Masa Lalu

Fine

"Halo, perkenalkan, namaku Fine. Aku mempunyai saudara kembar bernama Fire. Walaupun kami kembar, "sifat kami berlainan arah". Aku juga tidak sebegitu mengerti jalan pikiran Fire. Sesuai nama kami, Fire itu seperti api, sedangkan aku, Fine kebalikannya. Kata orang, sih aku ini lebih anggun dan lembut. Kata orang aku ini seperti air. Tapi, itu kan hanya kata-kata orang, kan? (Ahhh.. yang bener? Kata orang atau...)

Aku dan Fine sama-sama berumur 14 tahun. Usia yang masih muda memang. Tapi, kami berdua sudah mencoba hidup mandiri. Ini semua dikarenakan orangtua kami. Yah, orangtua kami adalah orangtua yang otaknya sudah dicuci bersih oleh hal duniawi! Sebenarnya, kami anak orang kaya, semua tercukupi. Tapi.. kami nggak mendapatkan yang namanya cinta dan kasih sayang. Setiap pulang dari kerja, mereka bukannya memberikan sebuah senyuman dan kecupan manisnya kasih sayang, tetapi hanya amarah dan pertengkaran! Bukan hanya aku yang benci dengan hal yang seperti itu, bahkan pembantu-pembantuku yang berkerja dirumahku pun juga! Sungguh keluarga yang menyedihkan. Kami dibesarkan oleh para pembantu kami. Tidak ada yang membela kami bila kami salah selain para pembantu kami. Sungguh menyedihkan! Huhhhmmm.... Karena itulah kami keluar dari rumah kami yang bagaikan penjara . Kami benar-benar tidak memerlukan orangtua yangtidak memperdulikan anaknya. Bahkan, aku mau bagaimanapun, orangtuaku nggak peduli! Kejam banget mereka.Bagiku hal yang seperti itu tak mengapa, aku bisa bersabar. Tapi, aku kasihan dengan adikku tersayang, Fine. Dia masih belum mengerti apapun. Apapun yang dilakukannya oastilah dimarahi oleh kedua orangtua kami. Bahkan, Fire sampai pernah dikurung di dalam gudang selama dua hari hanya gara-gara masalah kecil! Keciiilll.. banget! Tau nggak kenapa? Hanya karena Fire memberi jatah makanan dan uang tabungannya kepada seorang ibu-ibu pengemis doang! Apakah itu salah? Sudah cukup kami bertahan dengan keadaan yang seperti ini…. Maka kami pergi dari rumah dan mencari sebuah kos-kosan cewek. Yah.. cukup sulit juga, sih.. Habisnya, kami ini masih kecil. Dengan perbekalan uang yang cukup bahkan berlebihan akhirnya kami mendapatkan juga sebuah kos-kosan. Memang, ini hanya sementara saja sampai kami mendapatkan sebuah rumah yang cocok untuk kami berdua. Mudah-mudahan saja kami bisa hidup berdua dengan mudah. Sebenarnya, kami berencana untuk pergi keluar negeri saja. Mengapa tidak jadi? Apakah karena mahal? Oh, tidak…!! Kami membawa 5 kartu kredit dan ATM. Uangtunai pun banyak. Kami memang dengan mudah bisa mendapatkan banyak uang dari kedua orangtua kami. Terus.. kenapa tidak jadi keluar negeri? Bukan karena kami tidak bisa berbahasa internasional, tetapi.. pasti akan lebih berat. Dan disana bukanlah budaya kami. Pastinya kami tidak akan cocok dengan iklim disana. Apalagi, Luar negeri itu penuh dengan kekerasan. Bagi kami, sudah cukup kekerasan bagi kami. Tak perlu ditambah-tambahi lagi. Kalau bisa di kurangin aja… huhhh… hidup yang menyusahkan."


Fire

"Mungkin menurut kalian ini adalah hal yang sepele. Sudah lama aku menginginkan keluar dari rumah yang bagaikan neraka. Aku tidak memerlukan orangtua yang hanya mengandalkan kekerasan dan uang. Bahkan, ayah dan ibu tega main kekerasan dihadapan kami. Di depan mata kami! Entah itu dengan orang lain atau dengan anaknya sendiri.Orangtua macam apa itu?! Apakah mereka pikir uang bisa membeli segalanya? Tidak! Cinta tidak bisa dibeli dengan uang. Cinta tidak bisa ditukar dengan uang! Bagi mereka mungkin 'heart for money'. Tapi bagi kami, itu tidak berlaku! Aku dan kakak kembarku, Fine akhirnya memilih kabur dari rumah. Tanpa sepengetahuan orang rumah detitik pun. Jangan pernah meremehkan kami. Gini-gini kami ini berbakat. Kami mempunyai banyak bakat. Apapun itu, aku tidak akan memberitahu kalian. Hehe.. ^_^
Bersyukurlah kalian bila kalian mempunyai orangtua yang menyayangi kalian. Sesibuk-sibuknya mereka mau menemani kalian. Meluangkan waktu yang berharga untuk kalian. Setidaknya kalian bisa melihat mereka rukun, bukan? Sedangkan aku? Aku harus berkorban untuk kebahagiaanku. Aku harus menuruti apa kata mereka. Yang menyedihkannya lagi, perintah mereka itu konyol!! Bagaimana tidak konyol? Perintah-perintah mereka misalnya aja, nggak boleh bermain dengan teman-teman sekolah kami. Katanya, sih.. teman-teman kami itu beracun! Tercemar! Kurasa tidak. Bahkan, menurutku, teman-temanku lebih baik dari kedua orangtuaku! Aku juga amat sangat tidak menyukai peraturan-peraturan yang membelenggu hidupku, membelenggu daerah pribadiku! Aku heran, mengapa Fine begitu sabar menghadapi mereka? Padahal sudah cukup mereka melakukan kekerasan kepada Fine. Fine sudah berulang kali digampar. Bagi yang mentalnya kurang kuat, pastilah dia sudah gila. Pasti. Aku yakin itu. Untunglah mental kami diciptakan seperti mental baja. Setidaknya, kini kami tidak pernah menangis lagi. Aku benci orangtua yang tidak bertanggung jawab! Apakah itu yang disebut orangtua? Apakah begitu? Kami memang berkecukupan, bahkan berlebihan! Tapi mengapa kami tidak memiliki kekayaan akan kasih saying yang berlimpah saja? Mengapa kami tidak memiliki cinta saja? Kami tidak perlu uang yang banyak! Kami hanya membutuhkan cinta saja. Karena itulah, kami pergi dari rumah. Biarlah apa kata orang. Terserah! Aku tidak peduli! Orangtuaku saja tidak peduli, masa' orang lain ambil peduli tentang kami? Tidak! Tidak! Itu sangat menyedihkan..!!!!! Aku tidak bisa menemukan jati diriku kalau terus begini. Aku harus ini, harus itu, harus begini, harus begitu.. Aku tidak ingin dibelenggu begini. AKu ingin bebas sebebas-bebasnya burung yang terbang dilangit bebas…
Benar.. aku tidak perlu menuruti semua apa kata mereka! Karena yang mereka lakukan itu benar-benar salah! Bagi kalian mungkin ini sangat berlebihan bukan? Mungkin kata kalian orangtuaku itu mungkin saja baik dan penyayang bukan? Ya.. terlalu sayang sampai-sampai mereka tidak perlu nelihat anaknya berkembang!!!! Sudahlah.. Aku tau, sikapku ini9 berlebihan kepada mereka. Tapi.. ini semua salah siapa? Umurku memang masih muda. Masih hitungan anak kecil. Tapi.. apakah anak kecil tidak boleh mendapatkan hal yang sebebas-bebasnya? Aku tau, bebas dalam artian anak kecil itu tidak baik, tetapi… arti bebas dalam kamus hidupku adalah bebas untuk mengungkap jati diriku,menemukan bidangku, memperluas wawasanku, mengembangkan bakatku.. itulah yang sebenar-benarnya aku inginkan. Mungkin Fine juga seperti itu. Kurasa..
Yah... Semua yang tidak mungkin nantinya akan menjadi mungkin.

10 Oktober 2008

My Angels

"Titia..Titia.. Sebentar lagi akan datang kepadamu seseorang yang amat berharga bagimu. Dia akan menjadi sahabat sejatimu, menemani hidupmu.. Sayangilah dia, Nak.."
"Ibu..? Ibu...!! Aku ingin ikut ibu! tunggu aku, Bu... Ibu..! Ibu jangan pergi...."
BBRUUKKK!
"Aww..!!" teriak Titia.
"Ibu..? Ah.. ternyata aku hanya bermimipi," Lalu Titia menoleh kearah jam,
"Huaaa... aku terlambat! Tidyyaaakkkk..! Mati aku dihukum guruku yang galak itu! Akkhh...! Hey jam alarm! Kenapa kamu ga bangunin aku sich? Tugas kamu tuh apa? Bangunin aku, kan? Aduuhhh..." Titia ribut sendiri karena bangun kesiangan.
"Heh, kalau kamu punya waktu buat ngeluh, kenapa kamu ga buru-buru berangkat kesekolah? Buang-buang waktu aja!" Kata sebuah suara.
"HAH? SIAPA KAMU? Berani-beraninya kamu berkata seperti itu!"
"Suka-suka aku, dong.."
"APAAA?" Titia mulai kesal.
"Coba lihat jam," tegur suara itu. Lalu, Titia pun menoleh kearah jam. Tau ga kenapa?
"Oh no! Tidaaaakkk..! Aku udah benar-benar terlambat sekarang! Gimana, nih? Gara-gara kamu, nih..! Huaaaaa...huwaaaa.." Titia akhirnya menagis.
"Enak aja kamu nyalahin aku! Kan gara-gara kamu sendiri yang terlambat bangun! Kok, aku yang disalahin, sih? Oke, deh.. tugasku memang membantumu. Aku memang kesal sama kamu, tapi kasihan juga kalau diabaikan..."
TRIIINNGGGG...!
Tiba-tiba....


Bersambung....

09 Oktober 2008

Lirik yang Ada Dibawahmu

By Ika Mutia Lestari
Siswi SMPIT Ukhuwah Banjarmasin

Hey kalian para pemimpin wilayah! Semua orang memang menghormatimu, tapi siapa sangka, aku, bahkan jutaan orang lainnya membencimu? Aku tak perlu menyebutkan siapa itu dan apa itu. Semua itu tidak penting. Yang terpenting, introspeksi diri dan perbaiki sikap kalian.

Apakah kalian pikir dengan kekuasaan, jabatan, dan kekayaan bisa mengantarkan diri kalian keambang kehormatan yang sejati? Tidak! Kalian hanya mengantarkan diri kalian menuju pintu kehormatan penuh cela. Kalian hanya duduk, diam, mengangguk, menggeleng, dan menunggu uang. Kalian tidur! Sementara rakyat meronta-ronta. Mereka meronta kelaparan, kebingungan, dan kemiskinan. Sedangkan kalian, seenaknya lewat tanpa menoleh kiri-kanan. Apakah kalian tidak mempunyai daya untuk membantu mereka? Apakah sebegitu pentingkah harta kalian? Aku tahu kalian sibuk, tak punya waktu untuk itu. Tapi, setidaknya, bantulah mereka sedikit!

Ketika kalian duduk dengan tenang, mereka yang ada dibawahmu sedang berjalan sejauh-jauhnya hanya untukbertahan hidup! Saat kalian menerima uang dengan mudah, mereka yang ada dibawahmu mengais-ngais sampah untuk hidup! Disaat kalian kenyang, mereka kelaparan belum mendapatkan sebutir nasi untuk dimakan. Sadarkah kalian?

Oke, aku memang lebih beruntung dari pada mereka yang hidupnya luntang-lantung. Tapi, aku mengerti penderitaan mereka! Mereka disiksa oleh dunia, mencari kebenaran dan pembela yang dapat membuat hidup mereka jauh lebih baik. Setidaknya mereka mempunyai pekerjaan.
Tapi, apa yang mereka dapat? TIDAK ADA!

Coba kalian pikirkan, alam indonesia memiliki kekayaan yang berlimpah. Mengapa tidak dimanfaatkan? Bukanlah lebih terjamin baik mutu, kualitas, dan harganya lebih murah daripada kita harus membelinya di Luar negeri sana?

Padahal, andai kita CERDAS mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam itu dengan benar, kita bisa seperti negara-negara maju yang sedang berkembang dengan pesat saat ini! kita bisa mengejar ketinggalan.

Jangan pernah bangga dengan prestasi indonesia, karena prestasi kita masih sangat sedikiiitttt...!

Jangan pernah menyerah untuk negara. Apakah kalian rela, perjuangan hidup-mati para pejuang sebelum kita pupus begitu saja? Apakah kalian ingin, Indonesia kembali terjajah? Tidak! Tidak ada yang menginginkan itu.

Itu memang tidak sepenuhnya kesalahan kalian. bukan murni perbuatan kalian. Masih ada yang lain melakukan kesalahan-kesalahan seperti ini. Bersyukurlah kalau kalian adalah seorang pemimpin yang baik dan bijaksana.

Maafkan atas salah dan khilaf saya. Ini saya lakukan demi kebaikan bersama. Supaya kita semua tersadar atas kesalahan kita masing-masing..

Saya memang masih terlalu hijau untuk masalah ini, tetapi, setidaknya saya mengerti tentang hal ini...