18 September 2008

Cahayaku

Tergagap kini lisanku
Hanya air mata yang dapat melukiskan hatiku
Walau sedihWalau pedih,
Aku sangat bahagia..
Bahagia untuk selama-lamanya
Terimakasih atas cahayamu wahai kau yang kusayang
Kau berikan aku makna hidup yang sesungguhnya
Berjuang dan berjalan diatas titian Allah
Menempa hidup yang sedemikian rupa hanya untuk-Nya
Kini aku telah mengerti apa arti perjuanganmu
Diatas cahaya suci kau kembali kepada-NyaTerukir senyum di wajahmu
Membuat hatiku tentram untuk yang terakhir kalinya
Terimaksih atas segalanya yang telah engkau berikan kepadaku
Sebagai imam keluarga kau sangat membanggakan
Dan sebagai pejuang kau sangat berjasa
Terimakasih kekasih hatiku,
Kau telah mengajariku tentang apa itu perjuangan,
Tunggu aku ditaman surga
Aku akan menyusulmu dengan perjuangan suciku
Tunggu aku,dan suatu saat kita akan bertemju kembali
Dengan keihklasan hati aku melepasmu menghadap-Nya
Dan dengan cahayamu aku akan menempuh jalan hidupku..
(Puisi ini disampaikan dengan perasaan seorang istri yang ditinggal oleh suami tercinta yang wafat dalam sebuah perjuangan)

Tidak ada komentar: